Sipirok adalah salah satu kota kecamatan di kabupaten Tapanuli Selatan, kota kecil di kaki gunung sibual buali dan bukit barisan.
Kota Sipirok |
Tahun 80an kalau bangun pagi dan berangkat ke sekolah masih menemukan embun tebal yang tidak dapat ditembus pandang jarak 5-10 meter, terakhir pulang bulan mei 2017 hal tersebut sudah tidak dapat kita jumpai lagi, bahkan Sipirok yang sekarang suhu udaranya sudah diatas 20 derajat setiap harinya. Ini mungkin salah satu contoh konkrit pemanasan global.
Sipirok dulunya adalah contoh desa dengan kerukunan umat beragama yang sangat baik, dimana satu dengan lainnya masih terikat emosi kekeluargaan walaupun berbeda keyakinan, tapi lama kelamaan kerukunan itu terkikis oleh zaman, banyak perantau atau masyarakat pendatang yang tidak mengerti dengan adat istiadat setempat. Satu dengan yang lainnya sudah tidak saling mengenal dan bahkan sudah tidak saling mengunjungi di hari-hari besar keagamaan.
Saya masih ingat dulu ketika masa sekolah dari SD sampai SMP, setiap kali masuk bulan desember, orangtua, kakak sudah siap-siap membuat kue kering dengan berbagai jenis dan rasa, jumlahnya sengaja dibuat banyak agar bisa dibagi-bagi sama tetangga dan handai tolan, bisa nanti lebih banyak kue yang diantar ke handai tolan daripada yang mau dimakan sendiri, demikian juga bulan ramadhan, akan banyak dapat kiriman kue dan makanan yang diantar oleh sanak saudara. Zaman tersebut juga sudah terkikis oleh waktu.
Pasar Sipirok |
Sipirok terkenal dengan angkutan umum namanya beca, kalau di wilayah lain beca ditarik dengan sepeda atau vespa, disipirok ditarik dengan motor honda GL100, mungkin karena medan pegunungan yang jalannya turun naik.
Untuk tarif boleh dibilang murah dengan jarak paling jauh sekitar 10-15 ribu rupiah dan jarak dekat sekitar 5000 rupiah. Penumpang hanya bisa untuk 2 orang saja, atau 1 orang untuk orang yang badannya sedikit lebih lebar😀
Mesjid Raya Sri Alam Dunia |
Sipirok juga terkenal dengan beberapa peninggalan bersejarah seperti Mesjid Raya Sri Alam Dunia, mesjid yang dibangun sekitar tahun 1920 dan diresmikan tahun 1926, mesjid ini berada di kelurahan Bagas Godang, dibangun atas prakarsya Syeh Abdul Manan Siregar dan rampung di tahun 1933, mesjid ini juga dikenal sebagai mesjid pertama di tapanuli selatan
Gereja HKBP Sipirok-Banjartoba |
Selain dari peninggalan bersejarah keagamaan, sipirok juga terkenal dengan wisata alamnya seperti pemandian air panas sosopan dan pemandian airpanas padang bujur, yang airpanasnya langsung dialirkan dari kawah aktif gunung berapi sibual-buali, suhu airnya bisa diatas 37 °C, pemandian air panas ini sangat cocok dinikmati pada pagi hari dan malam hari saat dimana suhu udara di sipirok sekitar 20°C.
Aekmilas Padangbujur |
Aekmilas Sosopan |
Simago-mago |
Hotel Tor Sibohi |
Di seberang gunung simago-mago ada juga dibangun Hotel Tor Sibohi lengkap dengan fasilitasnya dan hotelnya yang unik dengan model rumah adat ANGKOLA, hotel ini dibangun oleh bekas Gubernur Sumatera Utara Raja Inal Siregar, jadi bagi anda yang ingin mengunjungi kota sipirok bisa menginap disini, hawanya yang dingin akan membuat anda betah berlama-lama dihotel ini, bagi anda yang ingin menginap di hotel ini bisa menghubungi alamat dibawah ini :
Alamat: Jalan Sipirok Padang Sidempuan, Huta Suhut III, Sipirok, Paran Dolok, Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara 22742, Telepon: (0634) 41115
Alamat: Jalan Sipirok Padang Sidempuan, Huta Suhut III, Sipirok, Paran Dolok, Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara 22742, Telepon: (0634) 41115
Batu Nanggar Jati |
Sampuran |
Objek wisata lainnya adalah air terjun sampuran damparan, lokasinya sekitar 1 jam dari sipirok, sama seperti simago-mago, objek wisata ini juga ramai dikunjungi pada saat hari raya besar keagamaan.
Sektor pariwisata Tapsel sebenarnya cukup petensial. Hanya saja potensi ini masih membutuhkan perhatian khusus. Pasalnya, hampir seluruh potensi ini belum mampu memberi kontribusi signfikan terhadap sektor perekonomian untuk menggenjot pendapatan asli daerah.
Candi Portibi |
Kemudian kalau kita ke arah bandara aekgodang, sekitar 1 jam dari sipirok, terdapat juga peninggalan sejarah berupa candi, masyarakat sekitar lebih mengenalnya dengan candi portibi, Candi Portibi adalah kompleks candi Buddha aliran Vajrayana yang terletak di Desa Bahal, Kecamatan Padang Bolak, Portibi, Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, Candi ini terbuat dari bahan bata merah dan diduga berasal dari sekitar abad ke-11 dan dikaitkan dengan Kerajaan Pannai, salah satu pelabuhan di pesisir Selat Malaka yang ditaklukan dan menjadi bagian dari mandala Sriwijaya.
Di daerah bunga bondar, sekitar 30 menit dari sipirok terdapat juga danau, Danau Marsabut ini terletak jauh di pedalaman desa Bunga Bondar. Danau ini memiliki keunikan tersendiri karena lokasi danau yang terletak di tengah hutan sipirok. Nama danau “marsabut” ini berasal dari kata “markabut” yang artinya berkabut, karena danau ini selalu ditutupi oleh kabut sehingga danau ini terlihat angker.
Di danau ini ada banyak ikan lele jumbo yang dilepaskan pada saat peresmiannya menjadi objek wisata alam oleh alm. Raja Inal Siregar. Namun kondisi danau sekarang tidak lagi terawat, jalan akses menuju danau yang dulunya aspal sekarang telah ditutupi tanaman liar, di pinggir danau juga dibangun dua pondok penatapan yang terbuat dari semen dan satu prasati disahkannya danau sebagai objek wisata namun kini telah rusak tidak terawat lagi. Masyarakat di sekitar danau ini sering datang ke danau untuk memancing ikan lele jumbo.
Danau Marsabut |
Tenun Angkola |
Alat Tenun yang diperagakan Advent Ritonga |
Tidak hanya ulos, tenun juga terkenal dari daerah sipirok, tenun ini biasaya dipakai dalam beberapa kesempatan, seperti acara resmi atau acara adat, kain ini sangat mudah ditemukan di toko-toko pasar sipirok. Ada satu yang terkenal dari sipirok adalah Tenun Silangge, pemiliknya adalah Bapak Advent Ritonga 081361642714, bisa hubungi beliau untuk pemesanan
Ulos Angkola |
Demikian juga pakaian adat sipirok atau angkola, banyak juga yang datang membeli untuk dikoleksi. Namanya adalah Tuku dan Bulang, Tuku itu adalah topi kebesaran yang dipakai pengantin pria dan Bulang itu adalah hiasan kepala yang dipakai pengantin wanita.
Pakaian adat ini dipakai jika pesta pernikahan dengan Adat Godang (Tingkatan adat yang paling tinggi di angkola), bukan hanya Tuku dan Bulang, pengantin pria dan wanita juga dipakaikan gelang besar di lengan atas kanan kiri, untuk pengantin perempuan ada hiasan dada berupa deretan logam berhias yang disusun diatas kain beledru, kemudian penutup kuku untuk pengantin wanita serta sepasang pisau yang bernama rencong dan tapak kuda diselipkan dipinggang pengantin pria
Pakaian adat ini dipakai jika pesta pernikahan dengan Adat Godang (Tingkatan adat yang paling tinggi di angkola), bukan hanya Tuku dan Bulang, pengantin pria dan wanita juga dipakaikan gelang besar di lengan atas kanan kiri, untuk pengantin perempuan ada hiasan dada berupa deretan logam berhias yang disusun diatas kain beledru, kemudian penutup kuku untuk pengantin wanita serta sepasang pisau yang bernama rencong dan tapak kuda diselipkan dipinggang pengantin pria
Rumah Adat Angkola |
Rumah adat angkola juga masih ditemukan dibeberapa tempat, tidak seperti di Toba atau tempat lain yang dipelihara dengan baik, bahkan sebagian besar perantau tidak mengenali rumah adat mereka sendiri dengan baik.
Kantor Bupati Tapsel |
Kantor Bupati Tapsel |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar